Minggu, 31 Juli 2011

Ahlan wa Sahlan ya Ramadhan


Ahlan wa Sahlan wa Marhaban ya Ramadhan...
Selamat datang Ramadhan, bulan yang dimuliakan Allah, bulan yang penuh dengan barokah dan ampunan.
''Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas oang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.''
{QS, Al-Baqarah: 183}

puji syukur hamba terpanjat untuk karuniaMu ya Allah,masih Engkau perkenankan hamba bertemu dgn bulan-Mu ya mulia ini...Alhamdulillah.
Ramadhan bulan ibadah, bulan kerohmatan dan keampunan.
besok....bulan penuh barokah itu menyapa kita kembali
besok....pintu-pintu syurga dibuka lebar-lebar oleh-Nya.
besok....pintu-pintu neraka ditutup rapat-rapat oleh-Nya.
dibelengu syaitan yang durjana dihentikan azab dipusaran.
besok...setiap 1 pahala ibadah 70x digandakan.
besok...setiap degup nafas kita menjadi tasbih.
besok....tidur kita pun bernilai ibadah.
Subhanallah......Maha Pemurah Engkau ya Robbi.

lapar dan dahaga mendidik jiwa
menundukkan nafsu,mengawal indera.
dari Jabir bin Abdullah berkata, ''Apabila engkau sedang berpuasa, hendaklah puasa juga pendengaranmu,pengelihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa.jauhkanlah dari menyakiti pembantumu.Hendaklah engkau berlaku hormat dan tenang dihari ketika engkau berpuasa.Janganlah engkau samakan hari ketika engkau tidak berpuasa dengan hari ketika engkau berpuasa.''

Semoga Ramadhan kali ini dapat menghantarkan kita pada Taqwallah,Rahmat Allah,Maghfirah(ampunan) Allah,'itqun(selamat)dari ancaman neraka Allah.
Aamiin ya Robal 'alamin.....

Mencoba berbagi dr yang fakir
Formosa di penghujung sya'ban



selamat menyambut Ramadhan 1432 H dengan penuh cinta

Jumat, 29 Juli 2011

.: Hukum menyentuh wanita yang bukan mahram .:

Bismillah.....
--------------

Menyentuh wanita yang bukan mahram termasuk perkara yang diperselisihkan (ulama berbeda pendapat). Namun pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang mengharamkan, berdasarkan dalil-dalil berikut:

1. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menyentuh tangan wanita bukan mahram, bahkan dalam baiat sekalipun.
Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha yang berbunyi:

والله ما مست يد رسول الله يد امرأةٍ قط -يعني عند البيعة- ما كان يبايعهن إلا بالكلام،

“Wallaahi (demi Allah) tangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam tidak pernah menyentuh wanita (non mahram) sama sekali (ketika baiat). Beliau tidak membaiat mereka (dengan jabat tangan) kecuali dengan ucapan saja”. (HR Bukhari dan Muslim)

Berkata Al Imam al Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah : “Hadits ini sebagai dalil bahwa bai’at wanita dengan ucapan tanpa dengan menyentuh tangan”.Tafsir Ibnu Katsir (4/60)

Berkata Imam An-Nawawy rahimahullah : “Dalam hadits ini terdapat penjelasan bahwa bai’at wanita dengan ucapan, bukan dengan menyentuh tangan”. (Syarh Shahih Muslim 13/16).

Hukum asal dalam berbai’at adalah dengan cara menyentuh tangan sebagaimana Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam membai’at para sahabatnya dengan cara menyentuh tangannya. Namun ketika membaiat para wanita beliau hanya membaiat mereka dengan perkataan tanpa berjabat tangan. Hal ini menunjukkan haramnya menyentuh/berjabat tangan kepada selain mahram dalam berbai’at, apalagi bila hal itu dilakukan bukan dengan alasan bai’at tentu dosanya lebih besar lagi.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Shahabiyyah Amimah bintu Raqiqoh radhiyallahu ‘anha, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa ‘alahi wasallam bersabda :

إِنِّيْ لاَ أُصَافِحُ النِّسَاءَ

“Sesungguhnya aku tidak pernah berjabat tangan dengan wanita”. (HR. Malik, Ibnu Majah, An Nasaai dll) .

Berkata Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah : “Dalam perkataan beliau “aku tidak pernah berjabat tangan dengan wanita” ada dalil tentang tidak bolehnya seorang lelaki bersentuhan dengan wanita yang tidak halal baginya (non mahram), menyentuh tangannya dan berjabat tangan dengannya”. (At Tamhid 12/243).

2. Lebih Baik Ditusuk jarum Besi Daripada menyentuh wanita yang tidak halal.Sebagaimana dalam hadits Ma’qil bin Yasar radhyillahu ‘anhu, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَأَنْ يُطْعَنُ فِيْ رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ

“Andaikata kepala salah seorang diantara kalian ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”. (HR Ath-Thobrany dan Al-Baihaqy dan dishohihkan oleh syeikh Al-Albany dalam Ash-Shohihah).

Berkata Abu ‘Abbas Ahmad bin Muhammad bin ‘Ali Al-Makkiy ; “ Hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh dan berjabat tangan dengan selain mahram adalah termasuk dosa besar”. (Az zawaajir 2/4).

Berkata Asy-Syinqithy rahimahullah (Adwa` Al-Bayan 6/603) :
“Tidak ada keraguan bahwa fitnah yang ditimbulkan akibat menyentuh/berjabat tangan dengan selain mahram lebih besar dan lebih kuat dibanding fitnah memandang”. ( Adhwaaul Bayaan 6/603).

3. Berjabat Tangan Dengan Wanita Non Mahram termasuk Zina tangan.Hal ini berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menegaskan :

إِنَّ اللهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبَهُ مِنَ الزَّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زَنَاهُمَا النَّظَرُ وَالْأُذَنَانِ زِنَاهُمَا الْإِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi setiap anak Adam bagiannya dari zina, ia mengalami hal tersebut secara pasti. Mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zananya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang dan kaki zinanya adalah berjalan dan hati berhasrat dan berangan-angan dan hal tersebut dibenarkan oleh kemaluan atau didustakan”. (HR Bukhari dan Muslim)

Siapa Saja Yang Termasuk Mahram?

Para Ulama menyatakan,wanita menjadi mahram karena tiga sebab:
1. Nashab (Kelahiran atau keturunan).
2. Radhaa’ah (Persusuan).
3. Mushaharah (Pernikahan/Besanan).

Dari ketiga penyebab ini ada mahram yang muabbad (permanen selama-lamanya): mahram karena nashab dan pesusuan, dan ada mahram yang ghairu muabbad (sementara) yaitu mahram karena pernikahan (mushaharah).

1. Mahram Karena Nashab.
Mahram karena nashab adalah mahram yang berasal dari hubungan keluarga atau hubungan darah. Mahram karena nashab terdiri dari tujuh sebagaimana diterangkan dalam Surah An Nisa ayat 23, yaitu:
a. Ibu kandung dan seterusnya keatas seperti nenek, ibunya nenek.
b. Anak wanita dan seteresnya ke bawah seperti anak perempuannya anak perempuan.
c. Saudara kandung wanita.
d. `Ammat/ Bibi (saudari ayah).
e. Khaalaat/ Bibi (saudari ibu).
f. Banatul Akh; Anak wanita dari saudara laki-laki/Keponakan perempuan dari saudara laki-laki.
g. Banatul Ukht; putri dari saudari/keponakan perempuan
2. Mahram Karena Radhaa’ah (Persusuan).
a. Ibu yang menyusui.
b. Ibu dari wanita yang menyusui (nenek).
c. Ibu dari suami yang isterinya menyusuinya (nenek juga).
d. Putri dari ibu yang menyusui (saudari sesusuan).
e. Saudari dari suami wanita yang menyusui.
f. Saudari dari ibu yang menyusui.
3. Mahram Karena pernikahan, (Mushaharah)
a. Ibu dari isteri (Ibu mertua ).
b. Anak wanita dari isteri yang telah digauli (anak tiri perempuan).
c. Isteri dari anak laki-laki (menantu perempuan).
d. Isteri dari ayah (ibu tiri).
(Lih:Qs An Nisa :23).

wallahu a’lam Bishawab ...

Kamis, 21 Juli 2011

Marhaban ya Ramadhan


andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu siangnya engkau sibuk berzikir
tentu engkau tak akan jemu melagukan syair rindu
mendayu..merayu. ..kepada- NYA Tuhan yang satu
andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu solatmu kau kerjakan di awal waktu
solat yang dikerjakan.. .sungguh khusyuk lagi tawadhu'
tubuh dan qalbu...bersatu memperhamba diri
menghadap Rabbul Jalil... menangisi kecurangan janji
"innasolati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil 'alamin"
[sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku, dan matiku...
kuserahkan hanya kepada Allah Tuhan seru sekalian alam]

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tidak akan kau sia siakan walau sesaat yang berlalu
setiap masa tak akan dibiarkan begitu saja
di setiap kesempatan juga masa yang terluang
alunan Al-Quran bakal kau dendang...bakal kau syairkan

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu malammu engkau sibukkan dengan
bertarawih.. .berqiamullail. ..bertahajjud. ..
mengadu...merintih. ..meminta belas kasih
"sesungguhnya aku tidak layak untuk ke syurga-MU
tapi...aku juga tidak sanggup untuk ke neraka-MU"

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu dirimu tak akan melupakan mereka yang tersayang
mari kita meriahkan Ramadhan
kita buru...kita cari...suatu malam idaman
yang lebih baik dari seribu bulan

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu engkau bakal menyediakan batin dan zahir
mempersiap diri...rohani dan jasmani
menanti-nanti jemputan Izrail
di kiri dan kanan ...lorong-lorong redha Ar-Rahman

Duhai Ilahi....
andai ini Ramadhan terakhir buat kami
jadikanlah ia Ramadhan paling berarti...paling berseri...
menerangi kegelapan hati kami
menyeru ke jalan menuju ridho serta kasih sayangMu Ya Ilahi
semoga bakal mewarnai kehidupan kami di sana nanti

Namun teman...
tak akan ada manusia yang bakal mengetahui
apakah Ramadhan ini merupakan yang terakhir kali bagi dirinya
yang mampu bagi seorang hamba itu hanyalah
berusaha...bersedia ...meminta belas-NYA

andai benar ini Ramadhan terakhir buat kita
MAAFKAN SEMUA KESALAHAN YANG PERNAH DILAKUKAN
Selamat Menyambut bulan Ramadhan

Jumat, 15 Juli 2011

::ღ Melody of love ღ::

jika yg dirindui belum ditemukan maka serahkn rindu itu pd illahirobbi.
Jika yg dicinta belum juga berjumpa mka titipkn saja cinta itu pd sang pemberi cinta
Jika yg dinanti blum juga ada d sisi maka bersabrlah pd ketetapan sang pemberi

Allah telah menetapkan jodh qta sebelum bumi tercipta. Dari itu bersabarlh dlm ksendirian bertawakallah dlm penantian, jngn buang waktumu dngn pacaran alasan unk mndapatkn psangan...


Cinta tak akan pernah selesai, begitu abstrak, membuat tanya yang terus melingkar dihati, maka, cinta tak perlu diujar, apalagi dikejar, dia akan sendiri berpijar, kalau kita telah pahami, bahwa cinta itu ternyata memiliki akar... DIA.



Semoga senantisa terlindungi dari Cinta yang belum halal
Aamiin.

•.¸ℒℴνℯ•♪ღ♪•*´¨*•.¸ℒℴνℯ

Apa Yang Kau Dapati Dari wajahmu, saudaraku ?





Senyum itu ibadah, sedekah. Teringat nasyid senyum yang dibawkan oleh grup nasyid dari negeri seberang. Malaysia.
Sering kali kita tak menyadari, bahwa sesungguhnya senyum membwa pengaruh dalam hari yang tengah kita jalani. Entah itu kita yang tersenyum, atau orang lain yang tersenyum untuk kita. Saat kita sedang tak enak hati, sedang ada masalah dan mencoba menemui seseorang yang pas untuk dicurhati, sesampainya didepan orang tersebut,justru wajah jutek dan masam yang didapati. Terbayang ‘sakit’ dan keki-nya kita. Mungkin salah satu dari kalian dan saya sendiri pernah mengalami hal tersebut. Semua itu dapat terjadi di semua kalangan. Entah itu yang katanya aktivis, bahkan yang ber label aktivis da’wah, atau orang yang biasa saja. Tak perlu malu untuk mengakui. Coba saja intropeksi diri.

Ternyata, raut wajah membawa pengaruh untuk diri dan orang lain. Tentu senyum yang tulus. Yang tak hanya dari bibir saja. Tapi dari hati. Meniatkan hanya karena DIA semata. Tak masalah jika suatu saat, orang yang kita senyumi tak membalas. Atau malah ‘mengejek’. Tak perlu kecewa. Karena Alloh yang menjadi alasan kita untuk tersenyum.Rosululloh saw. bersabda, “Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” At Tirmidzi dalam sahihnya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra berkata : Rosululloh saw bersabda, “ Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari selama matahari masih terbit. Mendamaikan dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang ia hingga dapat naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atasnya merupakan sedekah, setiap langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid adalah sedekah, dan menyingkirkan aral dari jalan juga merupakan sedekah” (HR Bukhari dan Muslim).

Bahkan Rosululloh saw mensunnahkan dan memerintahkan umatnya agar menghiasi diri dengan akhlak mulia ini. Beliau menjadikan senyuman sebagai lahan berlomba dalam kebaikan
Perhatikan wajamu di cermin, terlihat lebih manis jika dihiasi dengan air wudhu dan permata seyum. Tak perlu make-up tebal untuk menjadi cantik atau tampan.
‘Manis wajahmu ku lihat disana..
Apa rahasia yang tersirat…
Tapi zahirnya..dapat ku lihat, mesra wajahmu dengan senyuman…

Hati yang gundah, terasa senang..
Bila melihat senyum hati kan tenang.
Tapi senyumlah se ikhlas hati..senyuman dari hati..jatuh ke hati..’
(Raihan with senyum ^_^)

Ada orang tersenyum pagi hari, lalu bersedih disorenya…ada yang bersedih dipagi hari, lalu tersenyum pada sorenya…ada yang tersenyum dipagi hari dan sore hari…dunia ini yang pagi, akhirat yang sore…mau tersenyum kpan?

Jadi , tunggu apa lagi?
Ada yang masih ragu untuk tersenyum?
Get ur nice smile everybody!!

:. Yang kita lupakan dalam Menuntut Ilmu .:




Bertahun-tahun sudah kita luangkan waktu kita untuk menuntut ilmu. Suka duka yang dirasakan juga begitu banyak. Mengingat masa lalu terkadang membuat kita tersenyum, tertawa dan terkadang membuat kita menangis. Inilah kehidupan yang harus kita jalani. Kehidupan sebagai seorang thalibul’ilmi. Akan tetapi, mungkin kita sering melupakan, apakah ilmu yang kita dapatkan adalah ilmu yang bermanfaat ataukah sebaliknya.
Penulis teringat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh seorang sahabat yang bernama Zaid bin Arqam radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

Artinya: “Ya Allah. Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah merasa kenyang dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR Muslim No. 6906 dan yang lainnya dengan lafaz-lafaz yang mirip)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saja, yang dijamin oleh Allah untuk menjadi pemimpin Bani Adam di hari akhir nanti, sangat sering mengulang doa-doa ini, apalagi kita, yang sangat banyak berlumuran dosa, sudah seharusnya selalu membacanya.

Mengetahui ciri-ciri ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat sangatlah penting. Oleh karena itu, berikut ini penulis sebutkan beberapa ciri ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat yang penulis ambil dari kitab Al-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hanbali yang berjudul Bayan Fadhli ‘Ilmissalaf ‘ala ‘Ilmilkhalaf.

~ Ciri-ciri ilmu yang bermanfaat di dalam diri seseorang:
 Menghasilkan rasa takut dan cinta kepada Allah.
 Menjadikan hati tunduk atau khusyuk kepada Allah dan merasa hina di hadapan-Nya dan selalu bersikap tawaduk.
 Membuat jiwa selalu merasa cukup (qanaah) dengan hal-hal yang halal walaupun sedikit yang itu merupakan bagian dari dunia.
 Menumbuhkan rasa zuhud terhadap dunia.
 Senantiasa didengar doanya.
 Ilmu itu senantiasa berada di hatinya.
 Menganggap bahwa dirinya tidak memiliki sesuatu dan kedudukan.
 Menjadikannya benci akan tazkiah dan pujian.
 Selalu mengharapkan akhirat.
 Menunjukkan kepadanya agar lari dan menjauhi dunia. Yang paling menggiurkan dari dunia adalah kepemimpinan, kemasyhuran dan pujian.
 Tidak mengatakan bahwa dia itu memiliki ilmu dan tidak mengatakan bahwa orang lain itu bodoh, kecuali terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah dan ahlussunnah. Sesungguhnya dia mengatakan hal itu karena hak-hak Allah, bukan untuk kepentingan pribadinya.
 Berbaik sangka terhadap ulama-ulama salaf (terdahulu) dan berburuk sangka pada dirinya.
 Mengakui keutamaan-keutamaan orang-orang yang terdahulu di dalam ilmu dan merasa tidak bisa menyaingi martabat mereka.
 Sedikit berbicara karena takut jika terjadi kesalahan dan tidak berbicara kecuali dengan ilmu. Sesungguhnhya, sedikitnya perkataan-perkataan yang dinukil dari orang-orang yang terdahulu bukanlah karena mereka tidak mampu untuk berbicara, tetapi karena mereka memiliki sifat wara’ dan takut pada Allah Taala.

~ Adapun ciri-ciri ilmu yang tidak bermanfaat di dalam diri seseorang:
 Ilmu yang diperoleh hanya di lisan bukan di hati.
 Tidak menumbuhkan rasa takut pada Allah.
 Tidak pernah kenyang dengan dunia bahkan semakin bertambah semangat dalam mengejarnya.
 Tidak dikabulkan doanya.
 Tidak menjauhkannya dari apa-apa yang membuat Allah murka.
 Semakin menjadikannya sombong dan angkuh.
 Mencari kedudukan yang tinggi di dunia dan berlomba-lomba untuk mencapainya.
 Mencoba untuk menyaing-nyaingi para ulama dan suka berdebat dengan orang-orang bodoh.
 Tidak menerima kebenaran dan sombong terhadap orang yang mengatakan kebenaran atau berpura-pura meluruskan kesalahan karena takut orang-orang lari darinya dan menampakkan sikap kembali kepada kebenaran.
 Mengatakan orang lain bodoh, lalai dan lupa serta merasa bahwa dirinya selalu benar dengan apa-apa yang dimilikinya.
 Selalu berburuk sangka terhadap orang-orang yang terdahulu.
 Banyak bicara dan tidak bisa mengontrol kata-kata.

Al-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata, “Di saat sekarang ini, manusia boleh memilih apakah dia itu ridha untuk dikatakan sebagai seorang ulama di sisi Allah ataukah dia itu tidak ridha kecuali disebut sebagai seorang ulama oleh manusia di masanya. Barang siapa yang merasa cukup dengan yang pertama, maka dia akan merasa cukup dengan itu… Barang siapa yang tidak ridha kecuali ingin disebut sebagai seorang ulama di hadapan manusia, maka jatuhlah ia (pada ancaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam),

من طلب العلم ليباهي به العلماء أو يماري به السفهاء أو يصرف وجوه الناس إليه فليتبوأ مقعده من النار

Artinya: “Barang siapa yang menuntut ilmu untuk menyaing-nyaingi para ulama, mendebat orang-orang bodoh atau memalingkan wajah-wajah manusia kepadanya, maka dia itu telah mempersiapkan tempat duduknya dari neraka.” (*)

*) Dengan Lafaz yang seperti ini, penulis belum menemukannya dengan sanad yang shahih. Akan tetapi, terdapat lafaz yang mirip dengannya di Sunan At-Tirmidzi No. 2653 dengan sanad yang hasan, yaitu:

من طلب العلم ليجاري به العلماء أو ليماري به السفهاء أو يصرف به وجوه الناس إليه أدخله الله النار

***

اللهم إني أسألك علما نافعا و رزقا طيبا و عملا متقبلاز آمين

Maraji’:

Bayan Fadhli ‘Ilmissalaf ‘ala ‘Ilmilkhalaf oleh Al-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hanbali, Dar Al-Basya’ir Al-Islamiah
Shahih Muslim, Dar As-Salam
Sunan At-Tirmidzi, Maktabah Al-Ma’arif
***

Penulis: Ustadz Said Yai Ardiansyah (Mahasiswa Fakultas Hadits, Jami’ah Islamiyah Madinah, Saudi Arabia)

= Ainul Mardiah....Serikandi penyeri Hati =

Ainul Mardhiah merupakan bidadari yang paling cantik dikalangan bidadari-bidadari yang lain. Suatu pagi (dalam bulan puasa) ketika nabi memberi targhib (berita-berita semangat di kalangan sahabat untuk berjihad pada agama Allah) katanya, “siapa-siapa yang keluar di jalan Allah tiba-tiba dia shahid, maka dia akan dianugerahkan seorang bidadari yang paling cantik dikalangan bidadari-bidadari syurga.” Mendengar berita itu seorang sahabat yang usianya sangat muda ingin sangat tahu bagaimana cantiknya bidadari tersebut tetapi dia malu untuk bertanyakan kepada nabi kerana malu pada sahabat-sahabat yang lain. Namun dia tetap beri nama sebagai salah sorang yang akan keluar berjihad.

Sebelum Zuhur,sudah menjadi sunnah nabi untuk tidur sebentar,maka kesemua sahabatpun tidur sebentar bersama-sama menunggu waktu zuhur masuk.
Dalam tidur tersebut dia bermimpi berada di satu tempat yang sungguh indah, dia bertemu dengan seorang lelaki yang berpakaian yang bersih lagi cantik dan muka yang berseri-seri.Lalu ditanya, “dimanakah aku?” Lelaki itu menjawab, “inilah syurga.” Lalu dia menyatakan hasrat untuk berjumpa dengan ‘Ainul Mardhiah.Lelaki tadi menunjukkan ara untuk dia ikuti.Perjalanannya menemukan dia denga sebuah pohon dan di pohon itu terdapat seorang wanita yang tersangat cantik,kecantikannya tidak dapat digambarkan dengan kecantikan wanita dunia.Di bertanya, “adakah kamu ‘Ainul Mardhiah?”Wanita itu menjawab, “tidak,aku adalah khadamnya.’Ainul Mardhiyah berada di dalam singgahsananya.”

Lalu dia berjalan dan memasuki satu mahligai yang cukup indah dan mendapati ada seorang lagi wanita yang kecantikannya berganda-ganda daripada yang pertama tadi,sedang mengelap permata-permata perhiasan di dalam mahligai.Seraya dia member salam dan bertanya sekali lagi, “adakah kamu ‘Ainul Mardhiyah?”Wanita itu menjawab, “tidak,aku hanyalah khadamnya.’Ainul Mardhiyah berada di atas mahligai ini.”

Tanpa membuang masa,dia menaiki anak-anak tangga mahligai permata itu.Di akhir perjalanannya,dia bertemu dengan seorang wanita yang berpuluh-puluh kali ganda cantik daripada wanita yang pertama jumpainya dan berpuluh-puluh kali ganda cantik daripada wanita yang kedua dijumpainya dan dia bertanya, “adakah anda ‘Ainul Mardhiyah?” Wanita itu menjawab, “akulah ‘Ainul Mardhiyah.Aku diciptakan untukmu dan kamu diciptakan untukku.”Lantas dia mendekati ketua bidadari itu namun ‘Ainul Mardhiyah berkata, “nanti,kamu belum lagi syahid.”

Tersentak dia lantas terjaga dia daripada lamunannya.Dia menceritakan hal ini kepada seorang sahabat yang lain dan berpesan supaya cerita ini tidak diceritakan kepada nabi sehinggalah dia syahid.Petang itu,pemuda itu keluar berperang dan dia Berjaya mendapatkan syahid di jalan Allah.Petang itu,ketika semua orang pulang ke masjid untuk berbuka puasa,sahabat yang diberi amanah oleh pemuda tadi mendekati nabi dan menceritakan cerita pemuda tersebut.Nabi membenarkan segala ceritanya,malah nabi bersabda, “sekarang ini dia sedang menunggu untuk berbuka puasa di syurga.”

:: ku Tinggalkan dirimu karena Allah ::

Dengan nama Allah…
sebaik-baik Pemberi Ganjaran.

Namamukah yang tertulis di lauful mahfuz sana?
Engkaukah yang bakal menemaniku jalan menuju syurga?
Dirimukah yang akan melengkapkan separuh dari agamaku?

Aduhai.
Adakah kau yang tercipta untukku?
Jawab pertanyaanku ini.
Jawab!

Kau takkan pernah dapat memberi jawaban,
Karena jawabannya bukan di tanganmu,
Tetapi di tangan-Nya.
Di tangan Tuhan kita; Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu.

Gelisahku memikirkan dirimu,
Dan ketakutanku memikirkan Robbku,
Aduhai,
Maafkan aku,
Ketakutanku pada Robbku melebihi kegelisahanku memikirkanmu.
Jemput diriku apabila waktunya tiba,

Sebelum sampai saat itu, biarkan aku sendiri bersama si Dia,
Akan kucipta cinta bersama Dia,
Sebelum kucipta cinta antara kita.

Jadilah dirimu kumbang yang hebat,
Dan doakan aku agar menjadi bunga yang mekar,
Untuk itu, Aku tinggalkan dirimu pada-Nya

Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Robbku dan Robbmu,
Tidak ada suatu binatang melata melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya,
Sesungguhnya Robbku di atas jalan yang lurus.
Usah bersedih atas perpisahan sementara ini,

Jika benar aku tercipta untukmu,
Tiada apa yang dapat menghalangnya,
Sebelum saat itu tiba,
Berdoalah pada Allah moga diberi kekuatan,
Mohonlah padanya dengan penuh mengharap.
Yakinlah pada janji Allah!

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).” [Surah An Nur: 26]

Sesungguhnya Allah takkan pernah mensia-siakan pengorbananmu,
Bilamana kita tinggalkan semua ini kerana Allah semata,

Yakinlah!
Akan ada sesuatu yang indah untukmu di pengakhiran nanti.
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu,
Daripada yang sekarang (permulaan),

“Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu ,
Lalu (hati) kamu menjadi puas.”
[Surah Ad dhuha: 4 & 5]

Beruntunglah kamu!
Tatkala Allah memilihmu untuk menyedari hakikat perhubungan antara lelaki dan wanita
Allah memilihmu!
Jangan pernah sia-siakan kasih sayang Allah ini.

Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu
Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya
[Surah As Syams: 8-10]

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
“Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:

“Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih;
dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”
[Surah Fussilat: 30]

Dan ketika kamu merasa lemah,
Mohonlah kekuatan dari-Nya,
Allah itu dekat,
Yakin pasti.
Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan,
Maka mohonlah perlindungan kepada Allah,

“Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Surah Fussilat: 36]

Kamu dan aku adalah intan terpilih,
Berdoalah aku kuat dan tabah untuk menjaga kilauanku,
Berdoalah tiada sang kumbang durjana merosakkannya sebelum yang halal tiba,
Aku juga sentiasa mendoakanmu agar dalam peliharanya,
Sentiasa.

.Indahnya cara Allah mendewasakan aku





Di hadapanku… terbentang sebuah jalan panjang… Yang tak selalu lurus… tapi sesekali ada belokan tajam…
Jalan yang yang tak hanya dikelilingi bunga, tapi juga bertabur duri dan kerikil… Sesekali… kakiku tersandung… lalu aku terjatuh…
Tapi.. aku tak mau… memar di kakiku menjadi alasan untukku tak bangkit lagi berdiri…

Langit….
Bahkan tak selalu biru…. Terkadang mendung menjadikannya abu-abu…
Tapi… biarlah mendung menggantung…
Karena aku tahu… angin akan membuatnya berarak pergi menjauh dari langit biruku…

Ahh… ternyata…
Takdir Allah… tak selalu begitu…. Angin tak membawanya pergi….
Tapi… perlahan-lahan…. Kurasakan tetesan air… yang kemudian menderas….

Sakit….

Kurasakan tiap tetesannya mengenai wajahku…. Mungkin Allah ingin menghapus laraku… dengan hujan itu…
Walau terkadang aku tak selalu bijak… untuk bisa mengerti… Kalau ada kasih Allah… dalam tiap rintikan hujan…

Kembali aku mengaduh… berkeluh…. tiada henti…
Betapa kecil arti diri ini…. Bila tak kepada-Mu aku berserah diri….
Lantas pada siapa lagi lisan ini berucap dan tangan ini menengadah….
Sungguh… aku tak pantas…. Sungguh… sudah sekian kali banyaknya kudustakan nikmat-Mu…. Ya Allah…


Aku percaya…. Pada janji-Mu…

Bahwa setelah tangisku… pasti akan Kau ukir senyum di wajahku…
Aku pun tahu…. Mendung menggantung dan hujan menderas… tak akan selalu ada di langit biruku…
Karena setelahnya…. akan Kau lukis pelangi… di kaki langit….
Dan dengan pelagi itulah… Kau tunjukkan ada sebuah keindahan menantiku setelah mendung dan hujan itu…


Kau lah sebaik-baik penawar dukaku… Penyembuh sedihku….

Terimakasih Ya Allah…

Betapa indahnya cara-Mu mendewasakanku…

”maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi kah yang kau dustakan” (QS.Ar Rahman:13)

”karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS.An Nasyr:5)

semoga bermanfaat.

= Satu Tamparan untuk 3 pertanyaan =


"سم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut seorang kiyai.


Pemuda : Anda siapa dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Kiyai : Saya hanya hamba ALLAH dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.


Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan orang2 yang pintar ilmu tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Kiyai : Saya akan mencoba sejauhmana kemampuan saya.


Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:

1.Kalau memang ALLAH itu ada,tunjukan wujud ALLAH kepada saya ?

2.Apakah yang dinamakan takdir ?

3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah ALLAH tidak pernah berfikir sejauh itu?


Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.

Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?
Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.


Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kiyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

Pemuda : Ya!
Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!

Pemuda : Saya tidak bisa.
Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan kewujudan ALLAH tanpa mampu melihat wujudnya.


Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.

Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.

Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : Kulit.

Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit.

Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.

Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika ALLAH menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.

Wallahua’lam bish shawwab.

Sumber : Cermin Hati

::~ Pesan Rosululloh tentang kaum perempuan ~::

Bismillah.....



Assalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Berikut adalah sekelumit dari pesan-pesan Rosululloh sholollohu 'alaihi wasallam akan kaum perempuan. Semoga bermanfaat.

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya, dan hendaklah engkau sekalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada para wanita. Sebab mereka itu diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas. Jika engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya dan jika engkau membiarkannya, ia tetap akan bengkok. Maka hendaklah kalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada wanita." Muttafaq Alaihi dan lafadznya ini (versi) menurut Bukhari.

Menurut (versi) riwayat Muslim: "Jika engkau menikmatinya, engkau dapat kenikmatan dengannya yang bengkok, dan jika engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya, dan mematahkannya adalah menceraikannya." (dari Kitab Hadits Bulughul Maram min Adilatil Ahkam)


Dan ingatlah, Hadits Shohih Muslim no 4621 dengan derajat mutafaq 'alaihi:

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

"Seseorang datang menghadap Rasulullah SAW dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah SAW. menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah SAW. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah SAW. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah SAW. menjawab lagi: Kemudian ayahmu."

(Shahih Muslim No.4621)

Dan, "Ibu mertua, kedudukannya sebagai ibu (kandung)." (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

"Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan) dan sebaik-baik benda (perhiasan) adalah wanita (isteri) yang sholehah." (HR. Muslim)

"Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu." (HR. Muslim)

"Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak." (HR. Abu Dawud)

"Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya maka Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah baginya kemelaratan, dan barangsiapa mengawininya karena memandang keturunannya maka Allah akan menambah baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita karena bermaksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya dan memberkahi isterinya baginya." (HR. Bukhari)

"Sebaik-baik perempuan ialah yang paling ringan mas kawinnya." (HR. Ath-Thabrani)

Allah 'Azza wajalla berfirman (dalam hadits Qudsi): "Apabila Aku menginginkan untuk menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat bagi seorang muslim maka Aku jadikan hatinya khusyuk dan lidahnya banyak berzikir. Tubuhnya sabar dalam menghadapi penderitaan dan Aku jodohkan dia dengan seorang isteri mukminah yang menyenangkannya bila ia memandangnya, dapat menjaga kehormatan dirinya, dan memelihara harta suaminya bila suaminya sedang tidak bersamanya. (HR. Ath-Thahawi)

"Janganlah seorang isteri memuji-muji perempuan lain di hadapan suaminya sehingga terbayang bagi suaminya seolah-olah dia melihat perempuan itu." (HR. Bukhari)

"Janganlah seorang isteri minta cerai dari suaminya tanpa alasan (sebab yang dibenarkan), niscaya dia tidak akan mencium bau surga yang baunya dapat dirasakan pada jarak tempuh empat puluh tahun." (HR. Ibnu Majah)

"Seorang isteri yang ketika suaminya wafat meridhoinya maka dia (isteri itu) akan masuk surga." (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)

"Tidak sah puasa (puasa sunah) seorang wanita yang suaminya ada di rumah, kecuali dengan seijin suaminya." (Mutafaq'alaih)

"Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya karena besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya." (HR. Ahmad)

"Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang tidak tahu budi." (HR. Abu 'Asaakir)

"Janganlah seorang laki-laki mu'min (orang beriman) membenci isterinya yang beriman. Bila ada perangai yang tidak disukai, dia pasti ridha (senang) dengan perangainya yang lain." (HR. Muslim)

"Isteri yang paling besar berkahnya ialah yang paling ringan tanggungannya.: (HR. Ahmad dan Al Hakim)

"Saling berwasiatlah kalian tentang kaum perempuan dengan baik-baik. Mereka itu adalah tawanan di tanganmu. Tiada kalian bisa menguasai apa-apa dari mereka, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji (zinah), pisahkanlah diri kalian dari tempat tidur mereka atau lakukan pemukulan yang tidak membekas. Apabila mereka mentaatimu maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Kalian punya hak atas mereka dan mereka pun punya hak atas kalian. Hak kalian atas mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan tempat tidur kalian diinjak oleh orang yang tidak kalian sukai, dan hak mereka atas kalian adalah memberi sandang-pangan kepada mereka (isteri-isterimu) dengan yang baik-baik." (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)


Tak peduli nenek, ibu, anak, adik-kakak, calon istri, istri, kemenakan, saudara sepupu, teman perempuan dan lain-lain, selama mereka perempuan, mereka adalah perempuan, dengan segala keluar-biasaan baik dan buruknya, yang lelaki juga tak akan hidup nikmat tanpanya.

Perempuan dan lelaki memang patut dan harus berbeda, yang justru memang dimaksudkan untuk saling melengkapi, sebagai persayaratan keseimbangan alamNya.

Maka saling memahami antara keduanya, adalah jalan satu-satunya, insya Allah, agar hidup bersama dengan damai, dan mendapatkan manfaatnya, anugrah agung yang mungkin dapat saja dilupakan, padahal tersedia, dari Allah Subhanahu wa ta'aala, Pengatur dan Pemilik Alam Semesta, yang menciptakanmu dan aku.

Ingatlah pula, "Perempuan adalah belahan separo (yang sama) dengan pria." (HR. Abu Dawud dan Ahmad)


Namun kepada kaum perempuan, Rosululloh shololollohu 'alaihi wasallam juga berpesan, sebuah pesan penting:

"Wahai kaum perempuan, aku tidak melihat dari suatu kaum (orang-orang) yang lemah akal (pemikiran) dan lemah agama lebih menghilangkan hati orang-orang yang sehat akal dan benaknya dari pada kamu (kaum perempuan).

Aku telah menyaksikan neraka yang penghuninya paling banyak kaum perempuan. Maka dekatkanlah dirimu kepada Allah sedapat mungkin."

(HR. Bukhari)


Bagi yang telah membuat kesalahan, belajarlah darinya. Akupun juga. Amiin.

"Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat." (HR. Addarami)

"Sesungguhnya Allah menerima taubat hambaNya selama nyawa belum sampai ke tenggorokan." (HR. Ahmad)

Dari Anas bin Malik rodhiallahu ‘anhu dia berkata:

Aku mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni.

Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.”

(HR. Tirmidzi, ia berkata, ”hadits ini hasan shahih.”, dari Kitab Syarah Arba'in An Nawawi)


Dan dari Al Quran, Al Hujuraat ayat 13:

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (teliti).

Wallahua'lam.

"Malam-malam di kota madinah"




Bismillah....

suatu hari....
Masih seperti malam-malam sebelumnya, ia mengendap berjalan keluar dari rumah petak sederhana. Masih seperti malam kemarin, ia sendirian menelusuri jalanan yang sudah seperti nafasnya sendiri. Dengan udara padang pasir yang dingin tertiup, ia menyulam langkah-langkah merambahi rumah-rumah yang penghuninya ditelan lelap. Tak ingin malam ini terlewati tanpa mengetahui bahwa mereka baik-baik saja. Sungguh tak akan pernah rela ia harus berselimut dalam rumahnya tanpa kepastian di luar sana tak ada bala. Maka ia bertekad malam ini untuk berpatroli lagi.

Madinah sudah tersusuri, malam sudah hampir di puncak. Angkasa bertabur kejora. Ia masih berjalan, meski lelah jelas terasa. Sesekali ia mendongak melabuhkan pandangan ke langit Madinah yang terlihat jelita. Maka ia pun tersenyum seperti terhibur dan memuja pencipta. Tak terasa Madinah sudah ditinggalkan, ia berjalan sudah sampai di luar kota. Dan langkahnya terhenti ketika dilihatnya seorang lelaki yang tengah duduk sendirian menghadap sebuah pelita.

"Assalamu'alaikum wahai fulan," ia menegur lelaki ini dengan santun.

"Apakah yang engkau lakukan malam-malam begini sendirian," tambahnya. Lelaki itu tidak jadi menjawab ketika didengarnya dari dalam tenda suara perempuan yang memanggilnya dengan mengaduh. Dengan tersendat lelaki itu memberitahu bahwa istrinya akan melahirkan. Lelaki itu bingung karena di sana tak ada sanak saudara yang dapat diminta pertolongannya.

Setengah berlari maka ia pun pergi, menuju rumah sederhananya yang masih sangat jauh. Ia menyeret kakinya yang sudah lelah karena telah mengelilingi Madinah. Ia terus saja berlari, meski kakinya merasakan dengan jelas batu-batu

yang dipijaknya sepanjang jalan. Tentu saja karena alas kakinya telah tipis dan dipenuhi lubang. Ia jadi teringat kembali sahabat-sahabatnya yang mengingatkan agar ia membeli sandal yang baru.

"Ummu Kultsum, bangunlah, ada kebaikan yang bisa kau lakukan malam ini," Ia membangunkan istrinya dengan nafas tersengal. Sosok perempuan itu menurut tanpa sepatah kata. Dan kini ia tak lagi sendiri berlari. Berdua mereka membelah malam. Allah menjadi saksi keduanya dan memberikan rahmah hingga dengan selamat mereka sampai di tenda lelaki yang istrinya akan melahirkan.

Ummu Kultsum segera masuk dan membantu persalinan. Allah Maha Besar, suara tangis bayi singgah di telinga. Ibunya selamat. Lelaki itu bersujud mencium tanah dan kemudian menghampirinya sambil berkata, "Siapakah engkau, yang begitu mulia menolong kami?"

Lelaki ini tidak perlu memberikan jawaban karena suara Ummi Kultsum saat itu memenuhi lengang udara, "Wahai Amirul Mukminin, ucapkan selamat kepada tuan rumah, telah lahir seorang anak laki-laki yang gagah."

***

Ya, dialah Khalifah Umar bin Khatab, betapa kita selalu terpesona mengenang kisah indah Khalifah Umar bin Khatab. Ia adalah seorang pemimpin negara, tapi sejarah mengabadikan kesehariannya sebagai orang sederhana tanpa berlimpah harta. Ia adalah orang yang paling berkuasa, tapi lembaran kisah hidupnya begitu penuh kerja keras dalam mengayomi seluruh rakyatnya. Ia adalah orang nomor satu tapi siang dan malamnya jarang dilalui dengan pengawal. Ia seorang penyayang meski kepada seekor burung. Ia sanggup berlari tanpa henti demi menolong seorang perempuan tak dikenal yang akan melahirkan. Dan ia melakukannya sendiri. Ia melakukannya sendiri.

SUBHANALLAH "__"

Rabu, 13 Juli 2011

= Karakter ibadah yang sesungguhnya =



Bismillah....

Ibadah adalh ruh dari suatu keyakinan(agama), dan sudah seharusnya ibadah-ibadah itu kita sucikan, kita murnikan dr maksud-maksud yang tak jelas.
kita dicpta dan lahir sbagai seorang hamba sudah menjadi kewajiban dan ketentuaan seorang hamba beribadah sebagai tanda syukur kepada sang pencipta dan pemberi nafas.

Beribadah tidaklah karena syurga atau berpahala, dan tidak pula karena rasa takut akan siksa dan azab dari Allah Ta'ala, tapi harus kita lakukan atas dasar rasa cinta.

Ibnu Sina pernah berkata,
''Orang beribadah karena rasa takut pada neraka seperti seorang budak, Ia patuh pada perintah majikannya karena takut dihukum.
Orang beribadah karena mengharapkan syurga dan pahala seperti para pekerja dipabrik. Ia hanya mau bekerja karena ada imbalan.
Tapi orang beribadah karena rasa cinta, diibaratkan seperti seorang ibu yang mengasug anaknya tanpa mengharapkan imbalan apapun.''

Rabiatul Adawiyah ketika ditanya Hasan Basri,
''Wahai Rabiah, apa yang engkau harapkan dari setiap ibadahmu ? apakah engkau mengaharpakan syurga ? atau mengharapkan limpahan pahala ?''
Rabiah menjawab singkat,
''Tidak yang aku pinta hanyalah Ridhanya Allah, jika Allah Ridha aku masuk neraka maka aku akan masuk neraka.''

subhanallah......
semga kita selangkah menjadi manusia yang taqwa, dengan memurnikan beribadah hanya mengrap RidhaNya

Maha Suci Engkau ya Allah....
dan segala puja dan puji hanya untuk Engkau
Tuhan penguasa kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya.
Semoga akhir kita kelak khusnul khotimah...Aamiin.

♥ ♥
(*)´¨)
¸.•´. ¸.•*¨) ¸.•*¨)
(¸¸.•´(¸.•. =)) salam Atin Sz.♡ ♥°♡˚♥